fbpx

Cara Transisi Bisnis Keluarga Bisa Sukses di Tangan Generasi Penerus

Di Indonesia, 95% bisnis yang berjalan adalah bisnis keluarga. Baik dari skala kecil, menengah, hingga konglomerasi, landskap bisnis Indonesia diwarnai dengan lika-liku permasalahan dalam bisnis keluarga untuk menjaga keseimbangan kepentingan bisnis dan kepentingan keluarga.

Generasi pertama membangun, generasi kedua menikmati, generasi ketiga menghancurkan” masih digaungkan sebagai momok transisi usaha keluarga

Ada banyak keuntungan serta potensi dalam membangun dan juga mengelola bisnis keluarga yang baik. Menurut beberapa pengalaman, mereka yang memiliki ikatan keluarga yang baik akan saling berbagi kepercayaan dan koordinasi yang kuat (Liputan6, 2021).

Dari Okezone, bisnis keluarga memiliki kelebihan dibanding bisnis perseorangan. Misalnya, manajemen dalam hal ini keluarga bisa bereaksi lebih cepat atas perubahan-perubahan yang terjadi pada lingkungan usaha

Cara Transisi Bisnis Keluarga Bisa Sukses di Tangan Generasi Penerus

Seiring dengan waktu, tingkan kesuksesan untuk meneruskan bisnis keluarga pasti terjadi. Baik dari generasi pertama ke generasi kedua, atau generasi kedua ke ketiga, dan selanjutnya.

Lantas, apa yang menjadi hambatan hingga intrik yang cukup populer di Indonesia yang berbunyi “Generasi pertama membangun, generasi kedua menikmati, generasi ketiga menghancurkan” masih digaungkan sebagai momok transisi usaha keluarga?

Jawabannya adalah kebingungan antara pemangku jabatan dengan pengambilan keputusan. Ketidaktepatan dalam penanganan permasalahan bisnis keluarga menyebabkan kemunduran perusahaan dan pada gilirannya pembubaran bisnis.

CEO Daya Qarsa, Apung Sumengkar, menilai menyelamatkan bisnis keluarga sangatlah vital, khususnya di era pandemi. “Bisnis keluarga inilah wajah dari legacy, budaya Indonesia. Sebuah bisnis yang mengedepankan nilai-nilai keluhuran keluarga, namun sekaligus menempatkan profesionalisme sebagai ujung tombak kemajuan bisnisnya, tahun demi tahun” (Republika, 2020).

Di Indonesia, ada banyak perusahaan yang dibangun oleh keluarga dan diwariskan secara turun-temurun. Namun, ada banyak tantangan yang dihadapi bisnis keluarga seiring berjalannya waktu.

Masalah yang umumnya terjadi adalah relevansi bisnis terhadap kemajuan zaman dan perubahan gaya hidup.

Oleh karena itu, inovasi penting dijalankan oleh bisnis keluarga. Meskipun dalam inovasi tersebut tidak menutup kemungkinan harus keluar dari zona nyaman bidang bisnis yang ditekuni selama ini (Kompas, 2020).

Survey PwC NextGen di 2019 menyoroti fakta bahwa hambatan terbesar generasi penerus adalah dikecewakan dengan kurangnya peluang.

Generasi penerus bisnis keluarga masa ini berada di umur 25-34 tahun, dan data menunjukkan bahwa mereka sudah terlibat banyak di dalam perusahaan keluarga, dan ditemukan hampir setengahnya (48%) sudah menjalankan operasi internal yang penting. Seperempat dari mereka (26%) telah menduduki posisi sebagai direktur eksekutif.

Tingkatkan Performa Penjualan dengan LINKZ

Michael Goenawan, Entrepreneurial and Private Business Leader di PwC Indonesia, menambahkan, “Generasi penerus sangat berkomitmen dan berambisi, tetapi mereka merasa dibatasi dan ragu akan kemampuan mereka untuk memajukan bisnis keluarganya”.

“Tantangan generasi saat ini adalah mencari cara efektif untuk membantu Generasi Penerus melakukan transisi ke posisi pemimpin. Peluang utama termasuk melibatkan Generasi Penerus untuk bekerja bersama dengan anggota keluarga senior dan direksi perusahaan, mengamati, dan mempelajari bagaimana pengambilan keputusan strategis bekerja” tambahnya.

Pentingnya menjaga kelangsungan bisnis keluarga yang telah dibangun dalam kurun waktu sangat panjang akan menguatkan akar kompetensi, jejaring sosial, dan nilai bisnis.

Oleh karena itu, dalam menjalankan bisnis keluarga, para generasi penerusnya harus cakap dalam mengatur dan menyeimbangkan antara kepentingan keluarga dan bisnis. Sehingga, bisnis keluarga dapat terus berjalan dengan baik.

Sependapat dengan Jawa Pos, meneruskan bisnis keluarga tidak selalu mudah untuk semua orang, apalagi jika selama ini Anda juga tidak terlibat di dalamnya.

Tumbuhkan rasa keinginan Anda untuk melanjutkan bisnis keluarga agar Anda dapat bekerja keras dengan maksimal karena mood yang baik. dan memulai segala sesuatunya dengan langkah yang tepat, sehingga bisnis keluarga bisa berjalan dan semakin sukses kedepannya.

Tetaplah belajar dan jangan menyerah. Kami harap yang terbaik bagi bisnis Anda agar dapat berjalan dengan lancar dari sekarang dan kedepannya.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *