Modus Penipuan Investasi, Marketplace, dan Media Sosial Viral!

Dunia semakin berkembang, begitu pula dengan pesatnya kemajuan teknologi. Kemampuan teknologi digunakan untuk kebaikan seperti menambah pengetahuan. Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa kejahatan juga sangat mudah dilakukan dengan teknologi seperti penipuan.

Kesalahan umum yang terjadi adalah godaan untuk mendapatkan uang secara instan, atau bantuan secara cuma-cuma. Korban akan cenderung terjebak dengan modus penipuan.

Penipu bisa saja mencari berbagai cara untuk membuat mangsanya percaya dengannya, seperti banyaknya pengikut pada sosial media atau menunjukkan testimoni palsu.

Konten

Penipuan Marketplace atau E-commerce

Penipuan Media Sosial

Penipuan Investasi

Mungkin salah satu diantara kalian mengalami masalah finansial. Disitulah penipu bekerja, dengan harapan bahwa mereka akan membebaskan orang yang sedang terlilit hutang hingga menjamin kemakmuran hidup manusia.

Biasanya, Anda akan diberikan janji yang sangat manis, Anda akan sangat diuntungkan dengan sangat mudah. Bahkan, Anda bisa terheran-heran, seperti “apa mereka tidak rugi memberikan ini kepada saya?”

Penipuan atau yang dikenal sebagai scam ini adalah tindakan yang disengaja dan terencana untuk mendapatkan sejumlah uang dengan cara menipu. Adanya niat yang besar dan susunan perencanaan ini menunjukkan bahwa tindakan scamming itu tidak baik.

Jenis dan Bidang Penipuan

 

1. Penipuan Marketplace atau E-commerce

Penipuan marketplace adalah tindakan ilegal yang menipu dengan berbohong dan mengaku sebagai pihak yang berwenang. Sebenarnya, masing-masing penjual dan pembeli memiliki rasa takut ditipu. Maka itu, muncullah beberapa kebijakan yang diberikan marketplace atau e-commerce.

Untuk pembeli, pembayaran ditahan oleh platform resmi sampai barang sampai tujuan dengan lengkap dan sesuai. Untuk penjual, pembeli wajib melakukan video unboxing atau video membuka paket agar penjual dapat menerima keluhan atas kendala yang dialami.

Kasus pembeli yang ditipu oleh penjual lebih sering terjadi, entah itu produknya kurang lengkap atau tidak sesuai, kualitas tidak sebanding dengan harga, dan lain-lain yang mana para penjual tidak menerima keluhan para pembeli.

Kasus yang umum dialami oleh penjual adalah pembeli yang menukar barang rusak mereka dan mengajukan keluhan pengembalian barang. Ironisnya, banyak cerita tentang pengalaman penjual yang mengaku bahwa customer service (CS) dari marketplace lebih condong membela pembeli.

Berdasarkan pengalaman pribadi, saya sebagai pembeli tidak bilang bahwa saya ditipu namun lebih mengarah kepada ancaman oleh penjual karena adanya keluhan pengajuan pengembalian barang.

Ini adalah pelajaran untuk para pembaca agar lebih berhati-hati lagi dalam memilih platform marketplace/e-commerce dan toko penjual. Sebaiknya, Anda membeli dari toko yang sudah resmi atau official. Adanya toko premium seperti power merchant atau star seller tidak menjamin kepercayaan toko, namun boleh menjadi salah satu alat pertimbangan Anda.

Maka itu, berikut adalah beberapa ciri-ciri penipuan yang umum terjadi:

– Melebih-lebihkan kualitas produk atau jasa dalam penawarannya, padahal mungkin aslinya tidak seperti demikian. Tidak bicara hanya soal kualitas rendah, namun keuntungan yang didapat oleh pembeli juga.
– Menyembunyikan aspek, sisi, dan efek negatif pada produk atau jasa agar pembeli tidak meragukan kualitas produk.
– Akun dan produk palsu yang dibuat seakan-akan ada padahal tidak. Ini juga akan menyebabkan terjadinya lingkaran tipuan, yaitu membuat beberapa akun penjual dan pembeli palsu dan membelinya seperti pelanggan sesungguhnya, lalu memberikan ulasan palsu. Identitas penjual harus dicek, seperti lokasi toko.

Sumber: Facebook Group – Waspada Penipuan Online Terbaru

 
– Foto produk seadanya, tidak jelas, atau mengambil aset orang lain, karena penipu tidak pernah benar-benar bermaksud untuk berjualan. Barang rusak? Refurbish?

Sumber: Kumparan – Penjual di Tokopedia Tipu Pembeli dengan Jual Gambar Hard Disk

 
– Meminta username, password, OTP, atau kode verifikasi lainnya yang seharusnya tidak dibagikan, bisa dengan cara pemberian tautan.

Sumber: Kaskus – PENIPUAN SHOPEE

 
– Harga yang diberikan sangat jauh lebih rendah dibandingkan harga pasaran, hal ini perlu dipertanyakan terutama jika harga lebih murah hingga 70%. Pastikan lagi kepercayaan tokonya.

Sumber: Kaskus – Para Penipu Online di Marketplace ?Suka Berbelanja Online Wajib Tahu !

 
– Meminta transaksi dilakukan secara pribadi diluar platform resmi, hal ini dilakukan agar transaksi gelap ini menjadi sulit dilacak.

Sumber: Kaskus – Balasan dari Modus penipuan memanfaatkan Marketplace (blibl*, tokpe*, dll) 6 juta rupiah

 
– Memiliki beribu alasan, entah itu dari status toko, kurir pengiriman, pembayaran tidak aktif, dan sebagainya.

Sumber: Kaskus – Modus Baru 2018 Penipuan Tokopedia / shoope / bukalapak

 
– Menggunakan marketing kit (nama, logo, foto, situs web, deskripsi) marketplace dan menghubungi tanpa ada tanda verifikasi biru alias resmi.

Sumber: Panduaji – Nyaris Tertipu 20 Juta di Tokopedia, Begini Modus Penipuan di Marketplace

 
– SMS mengatasnamakan sebuah lembaga dengan penawaran menariknya yang membawa korban untuk klik tautan.

Sumber: Facebook Group – Waspada Penipuan Online Terbaru

 

2. Penipuan Media Sosial

Menurut Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu), berikut adalah keterangan perihal modus penipuan menggunakan telepon dan akun media sosial palsu:

– Penipuan Facebook / Instagram

Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menjelaskan bahwa kejahatan sex/love scam berawal dari perkenalan pelaku dan korban di media sosial seperti Facebook dan Instagram yang merupakan media visual-audio.

– Penipuan WhatsApp / LINE

Sudah banyak yang menjadi korban, mungkin kerabat Anda adalah salah satunya. Dimana si penipu menggunakan foto dan nama teman Anda dan meminta untuk dikirimkan uang atau pulsa. Lebih parahnya lagi, mereka bisa melakukan hacking pada akun media sosial teman Anda.

Sumber: Kumparan – Hati-hati Modus Penipuan Online Baru, Nyamar Jadi Teman Lama

– Penipuan Twitter

Di Indonesia, Twitter dikenal sebagai media sosial berbasis teks pendek yang sering digunakan untuk berbagi informasi dan layanan pelanggan (CS). Jika kalian pengguna Twitter, pasti kalian tidak asing juga dengan istilah “Twitter Please Do Your Magic? Contoh penipuan ini adalah penipu yang mengaku telah ditipu.

Jadi, si penipu mencuri kue dan menjual kue curian itu ke Twitter, yang mengaku bahwa kue hasil buatan ibunya tidak laku terjual.

Informasi dari Kompas, seseorang bernama Ismail Fahmi dengan username @ismailfahmi di Twitter menjelaskan mengenai peta akun resmi dan palsu dari bank BCA.

Para nasabah bertanya kepada bank BCA di Twitter @HaloBCA, namun dibalas oleh orang yang berkedok sebagai pihak BCA dengan username yang serupa, dimana mereka merespon lebih cepat dari bank BCA resmi.

 

3. Penipuan Investasi

Dari CNBC, keputusan investasi seharusnya diambil pada pribadi masing-masing, jangan terbawa oleh tren atau omongan. Tongam menyatakan masih banyak orang yang ikut investasi karena opini dari kawan atau orang terdekat.

Investasi saat ini sedang banyak dibicarakan dan diikuti, mulai dari anak muda hingga orang tua. Menurut Investor.id, berikut adalah beberapa modus penipuan investasi yang semakin marak:

– Hadiah

Untuk menarik pengguna, para penipu akan memberikan hadiah berupa saldo, token, koin, dan sebagainya dengan cara meminta data pribadi korban. Untuk ini, perlu diperhatikan kepercayaan dari layanan investasi tersebut. Biasanya, tipuan disampaikan dalam bentuk tautan. Jangan pernah klik tautan yang diberikan.

– Bursa Palsu

Harga yang ditawarkan jauh lebih rendah dari pasar, sehingga keuntungan yang didapat akan lebih besar. Sebaiknya, cek terlebih dahulu kisaran harga yang dipasarkan.

Pelaku akan berpura-pura menjadi ahli investasi dan meminta korban untuk mengirim sejumlah uang kepadanya untuk dijadikan modal mencari keuntungan. Sebaiknya, gabung dengan aplikasi yang sudah terdaftar dalam Bappebti agar lebih aman dan terpercaya.

– Phising

Istilah phising diambil dari kata “fishing” yang artinya “memancing”. Sesuai dengan arti kata tersebut, penipuan modus ini menggunakan cara untuk memancing korbannya lewat email yang mengatasnamakan bank tertentu (IDXChannel).

Phising juga merupakan upaya penipuan yang dilakukan dengan menyamar sebagai seseorang yang sah dalam lembaga tersebut dengan menggunakan fitur penerusan panggilan (call forwarding) atau tautan pada email agar korban ingin memberikan informasi pribadinya ataupun kode One Time Password (OTP). 

Maka itu, perlu diperhatikan kepercayaan dari layanan investasi tersebut. Jangan pernah klik tautan apa pun. Perhatikan juga perbedaan huruf i dan l.

Sebagai contoh, saya sering mendapat email yang mengaku dari Apple. Dengan desain email yang sama persis (font, layout, footer), ini akan sangat mengecoh. Anda perlu memerhatikan email pengirim dengan seksama, jangan tertipu dengan nama tampilan.

Menjaga data diri manusia sangatlah penting. Sependapat dengan Popmama, informasi data phising yang diperoleh bisa langsung dimanfaatkan untuk menipu korban. Atau, bisa juga dijual ke pihak lain untuk melakukan tindakan tidak bertanggung jawab seperti penyalahgunaan akun.

– Ransomware

Ransomware adalah upaya yang dilakukan dalam bentuk hacking. Hati-hati! Perlu diperhatikan agar data pribadi Anda tidak tersebar ke tangan yang salah.

Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) memberikan langkah pencegahan terjadinya penipuan online.

Kode OTP ibaratkan seperti kunci rumah. Jika diberikan akan sangat berbahaya. Bahkan, mereka yang mengatasnamakan lembagai seharusnya tidak akan meminta kode OTP. Kominfo menghimbau masyarakat agar selalu waspada jika ada yang meminta kode OTP melalui email, aplikasi chat, telepon, atau SMS dari mereka yang mengaku sebagai pihak resmi.

“Tolak jika ada yang meminta Anda untuk menekan *kode* nomor pengganti. Bisa jadi itu adalah penipuan menggunakan fitur penerusan panggilan untuk mengirimkan data telepon dan sms Anda pada pelaku,” saran Kominfo.

Bagaimana jika Anda terlanjur tertipu? Bagaimana cara lapor penipuan?

Jika ada transaksi yang tidak dikenal pada rekening Anda, hubungi bank terkait agar rekening Anda diblokir, lalu diskusikan bagaimana kelanjutannya. Anda juga dapat melapornya ke pihak berwajib yang berkaitan.

Melansir Detik, pada saat menghubungi dan melaporkan kejadian, lampirkan juga bukti-bukti yang lengkap agar proses menjadi lebih cepat. Karena rekening akan ditangguhkan atau dibekukan, pelaku tidak dapat melakukan apa pun.

Jangan pernah memberikan informasi pribadi yang sensitif tanpa mengetahui apakah pihak yang bersangkutan resmi dan terpercaya. Tidak hanya secara finansial yaitu nomor rekening bank, namun juga alamat rumah, nomor telepon, atau alamat email. Dari Orami Magazine, situs web yang aman selalu dimulai dengan “https” karena memiliki SSL.

Cara Utama Menghindari Penipuan

  • Gunakan platform yang terpercaya agar Anda tidak ditipu oleh pihak yang berniat jahat.
  • Teliti dan cermat untuk melihat tanda-tanda penipuan.
  • Hati-hati dengan seseorang yang bersikeras untuk melakukan transaksi diluar platform resmi. Gunakanlah sistem pembayaran yang tersedia oleh platform resmi agar terjamin keamanannya.
  • Pembayaran harus dilakukan sesuai dengan tepat. Jangan membayar kurang atau lebih dari yang ditampilkan. Jangan membayar lebih dulu atau lebih telat.
  • Jangan mengisi data apa pun dan jangan klik tautan apa pun.

Itu adalah beberapa bidang tempat penipu mencari mangsanya. Anda dapat membaca-baca artikel dan forum terkait penipuan agar Anda dapat mencegahnya dan menjadi lebih cermat dalam bertindak.

Anda dapat menggunakan LINKZ untuk melakukan transaksi bisnis dengan aman.

Ketahui fitur-fitur pada aplikasi LINKZ lebih lanjut:

Kami harap semoga Anda tidak pernah menjadi korban. Berbisnislah dengan cara yang baik, baik itu penjual maupun pembeli. Semoga artikel ini dapat menjadi pelajaran bagi kita semua.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Exit mobile version