fbpx

Ayo Terapkan 5 Tips Hadapi Resesi untuk Individu dan Bisnis!

Kabar resesi sedang menjadi fokus utama masyarakat.

Daftar LINKZ

Resesi adalah kondisi memburuknya perekonomian suatu negara. Kondisi resesi ditandai dengan Produk Domestik Bruto (PDB) yang negatif, pengangguran yang meningkat, dan pertumbuhan ekonomi riil yang bernilai negatif selama 2 kuartal berturut-turut.

Dampak resesi dapat dilihat dari penurunan daya beli masyarakat.

Bila daya beli masyarakat turun, mereka akan cenderung lebih selektif dalam melakukan konsumsi. Semakin sedikit orang melakukan konsumsi, maka semakin sedikit pendapatan perusahaan atau UMKM yang ada.

Semakin sedikit pendapatan perusahaan, maka semakin selektif mereka dalam melakukan perekrutan pekerja, bahkan memungkinkan untuk melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK).

Sebagai pebisnis, wajar bila Anda cemas akan penjualan produk Anda dan kondisi keuangan yang tidak pasti.

Tentunya kita berharap resesi tidak akan terjadi Indonesia. Namun untuk mengantisipasi, ada beberapa tips yang dapat Anda lakukan supaya Anda bertahan dan bahkan untung di tengah resesi.

Baca juga Gunakan Piramida Maslow untuk Meraup Keuntungan Besar

Ayo Terapkan 5 Tips Hadapi Resesi untuk Individu dan Bisnis!

5 Tips Hadapi Resesi untuk Individu

1. Buat dana darurat

Jika Anda belum memiliki dana darurat yang memadai, tentukan tujuan berapa banyak uang yang ingin Anda tambahkan setiap bulan.

Dana Anda harus disimpan dalam rekening tabungan di bank Anda dan sebaiknya terpisah dari tabungan lainnya, namun jangan menyimpan dana darurat di tempat yang akan sulit dicairkan.

2. Lunasi utang

Melunasi utang dapat menurunkan beban pengeluaran Anda dan memberi Anda kesempatan untuk bertahan dari resesi jika Anda kehilangan pekerjaan.

Fokus dulu melunasi utang Anda dengan bunga tertinggi, yang biasanya utang kartu kredit Anda. Dari sini, lunasi utang dengan tingkat bunga yang lebih rendah yang Anda bisa dan cari pendapatan untuk menurunkan utang Anda.

3. Buat aliran pendapatan tambahan

Dalam resesi, selalu ada kemungkinan Anda kehilangan pekerjaan. Fokus utama Anda adalah mempertahankan pekerjaan Anda saat ini dan siap memasuki pasar lagi untuk pekerjaan baru jika Anda kehilangannya (simpan resume yang diperbarui, selidiki peluang kerja, dll.).

Namun, Anda juga dapat meningkatkan keamanan finansial Anda dengan menciptakan aliran pendapatan terpisah. Ini bisa menjadi pekerjaan kedua, bisnis online, atau segala bentuk pendapatan pasif.

Penghasilan tambahan ini dapat membantu Anda melewati masa-masa sulit jika sumber pendapatan utama Anda mengering.

4. Lakukan diversifikasi investasi

Selama resesi, harga saham biasanya akan turun drastis, yang berarti akun investasi Anda bisa rugi keras. Sementara banyak perusahaan dan harga saham mereka akan pulih dari resesi, beberapa akan masuk default dan menyebabkan Anda kehilangan uang.

Anda dapat mengurangi risiko ini dengan mengalokasikan investasi milik kalian pada berbagai macam instrumen yang ada. Misalnya, 60% di pasar uang atau reksadana, 20% di obligasi, dan 20% di saham.

Jangan lupa bahwa tujuan menabung di saham adalah untuk jangka panjang, sehingga jangan terburu panik bila harganya turun. Pastikan juga bahwa Anda menabung di tempat yang memiliki fundamental yang kuat.

5. Nikmati hidup

Untuk menghindari depresi resesi, jangan biarkan rasa takut mengendalikan Anda. Perasaan paranoia yang intens dapat membuat Anda menjadi pekerja yang tidak fleksibel dan juga membuat hubungan Anda tegang.

Syukuri apa yang Anda miliki, dan pastikan untuk bersenang-senang. Daripada tidak liburan, misalnya, ambil Staycation. Anda dapat memikirkan cara-cara kreatif untuk menghemat uang tanpa mengurangi kebahagiaan.

Tidak hanya bermanfaat untuk kebahagiaan Anda, namun aktivitas ini dapat memulihkan sedikit demi sedikit perputaran ekonomi.

5 Tips Hadapi Resesi untuk Bisnis

1. Mengembangkan Perencanaan Manajemen Risiko

Perencanaan manajemen risiko mencakup serangkaian tindakan yang Anda rencanakan untuk dilakukan jika Anda kehilangan bisnis atau pelanggan karena penurunan ekonomi.

Lagi pula, akan lebih mudah untuk memikirkan apa yang harus dilakukan sebelum resesi daripada di saat ketika karyawan Anda panik dan tidak yakin apa yang harus dilakukan.

Pastikan untuk membuat langkah-langkah konkret untuk diikuti dan kemudian kirimkan rencana tersebut kepada manajer atau mitra lain sehingga mereka juga dapat mengikutinya.

Baca juga Mulai Financial Planning sebagai Cara Hadapi Resesi di 2023!

2. Kurangi pengeluaran

Tindakan pertama Anda ketika dilanda resesi adalah memotong pengeluaran di mana Anda bisa. Ini akan membantu bisnis Anda tetap beroperasi saat Anda mencari solusi yang lebih permanen atau sampai ekonomi pulih.

Lihatlah ke sekeliling untuk mengurangi biaya utilitas, administrasi, dan bahan yang terbuang. Anda juga dapat mengurangi tingkat inventaris sehingga aset Anda tidak terlalu terikat pada produk yang mungkin tidak terjual selama berbulan-bulan. Jika itu tidak berhasil, pertimbangkan untuk:

a. Memotong pengeluaran iklan Anda. Fokus pada peningkatan kehadiran media sosial Anda. Melakukannya gratis, meskipun mungkin membutuhkan lebih banyak waktu Anda.

b. Perampingan. Pilihan Anda yang lain untuk berhemat. Ini bisa berarti mengurangi karyawan atau pindah ke lokasi yang lebih murah. Karyawan Anda yang tersisa mungkin harus bekerja lebih keras, tetapi bisnis Anda setidaknya dapat bertahan.

3. Latih karyawan Anda

Skenarionya, Anda akhirnya membiarkan beberapa karyawan pergi. Maka Anda akan membutuhkan orang lain untuk masuk ke peran mereka. Inilah sebabnya mengapa penting untuk melatih karyawan Anda untuk ambil berbagai peran dalam bisnis.

4. Fokus pada pelanggan

Anda harus memfokuskan semua upaya Anda untuk mempertahankan pelanggan tetap dan menjaga hubungan Anda dengan mereka.

Selain itu, pertahankan kualitas Anda tetap tinggi seperti sebelumnya, meskipun Anda harus melakukan pemotongan lain di sekitar bisnis.

Resesi juga merupakan peluang bagus untuk mengevaluasi pelanggan Anda. Anda mungkin memiliki pelanggan yang tidak menguntungkan untuk diajak bekerja sama. Resesi adalah waktu yang tepat untuk memutuskan hubungan ini dan mencari yang baru.

5. Jangan memotong harga Anda

Banyak bisnis menurunkan harga produk atau layanannya ketika resesi menghampiri mereka.

Sebenarnya, Anda tidak perlu melakukan hal itu kalau memang harga produk atau layanan sesuai dengan nilai yang diberikan. Apalagi keuntungan bisnis Anda juga adalah yang membuat bisnis Anda tetap berjalan.

Satu-satunya pengecualian adalah Anda mungkin ingin menawarkan ekstensi pembayaran satu kali atau diskon kepada pelanggan yang juga mengalami kesulitan.

Kesimpulan

Setiap masalah pasti ada solusi, begitu juga dengan resesi.

Rasa cemas pasti ada, maka itu mulai terapkan tips-tips di atas supaya Anda maupun bisnis Anda dapat bertahan.

LINKZ sebagai aplikasi pengelola bisnis untuk B2B menyediakan fasilitas pinjaman supaya arus kas Anda tetap sehat. Kami bermitra dengan Pendana yang terdaftar dan berizin di OJK.

Baca juga 5 Tips Supaya Cash Flow Sehat di Masa Krisis

Aplikasi LINKZ untuk Mengelola Bisnis

LINKZ adalah aplikasi B2B yang menyediakan laporan bisnis secara real-time dan memberikan analisis bisnis yang tepat melalui fitur-fitur berikut:

1. Katalog Publik (Katalog Digital)

Katalog Publik merupakan fitur yang menayangkan katalog produk bisnis Anda kepada publik. Selain kepada publik, Anda juga dapat memberikan harga spesial kepada pelanggan spesial Anda.

2. Penjualan dan Pembelian

Tahukah Anda bahwa Anda dapat mengurangi biaya operasional bisnis salah satunya adalah dengan mencatat transaksi bisnis dengan aplikasi LINKZ?

Baca juga Ingin Mengurangi Biaya Operasional? Digitalisasi Bisnis Solusinya

3. Laporan Keuangan

Mengetahui detail jumlah transaksi tentunya sangat penting bagi sebuah bisnis. Pada fitur ini Anda dapat melihat laporan transaksi secara lengkap dan faktur yang dapat disaring berdasarkan tanggal.

Rangkuman laporan keuangan yang disajikan dalam bentuk grafik dan dengan data yang lengkap akan memudahkan Anda untuk menganalisis keuangan bisnis Anda.

Laporan keuangan dapat diunduh dalam bentuk Excel, sehingga Anda tidak perlu lagi repot menginput data di Excel.

4. Notifikasi Auto-Update

Jangan cemas, notifikasi pada aplikasi LINKZ bertujuan untuk mengingatkan Anda apabila ada informasi penting terkait pesanan dan pembayaran.

Baca juga Alasan Menggunakan Aplikasi LINKZ untuk Meningkatkan Bisnis Anda

Pantau perkembangan bisnis Anda di mana dan kapan saja – dan mulai tingkatkan performa penjualan bisnis Anda dengan LINKZ, mulai daftar di sini!

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *