fbpx

Adaptasi New Normal Terhadap Industri Bahan Bangunan

Dengan penerapan new normal untuk memastikan ekonomi Indonesia tetap bergerak, hal ini disambut baik oleh pelaku usaha yang terkena dampak negatif dari pandemi Covid-19, tak terkecuali industri bahan bangunan.

Adaptasi new normal diharapkan akan mempercepat pemulihan sektor konstruksi & bahan bangunan yang sempat melambat selama kuartal kedua tahun 2020. Lantas, kesulitan apa saja yang dialami industri bahan bangunan yang membutuhkan adaptasi cepat dalam era kenormalan baru ini?

Dilansir dari SindoNews, industri bahan bangunan diyakini akan bertumbuh. Perkembangan industri properti selalu meningkat, pembangunan kawasan hunian dan komersial skala besar maupun skala kecil yang mulai dilakukan akan berdampak positif terhadap industri bahan bangunan.

Kebutuhan akan bahan bangunan pastinya terus meningkat. Sejumlah perusahaan terus melakukan ekspansi dalam industri bahan bangunan.

Dari Kompas, industri bahan bangunan diperkirakan masih terus bergeliat di tanah air. Pelaku usaha berlomba-lomba memenuhi permintaan di tingkat lokal baik dari segmen ritel maupun proyek.

Pedoman Bisnis Bahan Bangunan

Meningkatnya industri bahan bangunan harus disertai dengan ramah lingkungan.

Dikutip dari Liputan6, pemerintah terus mendorong pemanfaatan teknologi hijau pada setiap sektor industri, termasuk pada industri bahan bangunan melalui pemanfaatan teknologi yang ramah lingkungan.

Baca juga: Tips Memulai Bisnis Bahan Bangunan yang Wajib Anda Ketahui!

1. Digitalisasi Penjualan Bahan Bangunan

Untungnya, industri bahan bangunan baru-baru ini mulai beralih ke teknologi digital. Mungkin awalnya Anda ragu bagaimana bahan bangunan bisa dijual secara online, namun sebenarnya yang harus Anda pikirkan dahulu adalah jangkauan bukan teknisnya.

Jika Anda tersedia secara online, pelanggan tidak perlu mengunjungi toko Anda lagi untuk dapat membeli produk. Anda hanya perlu digitalisasikan toko Anda, invoice/faktur, surat jalan, dan tracking pengiriman Anda secara online, bisa melalui aplikasi.

Semuanya bisa dilakukan melalui e-commerce solution sehingga Anda tidak perlu khawatir untuk menjangkau pelanggan loyal Anda. Salah satunya adalah aplikasi bisnis LINKZ, yang beroperasi di Indonesia. Anda dapat, tentu saja, melakukan jual-beli online dan bahkan memastikan operasional bisnis Anda di rumah.

2. Analisa Stok dan Perubahan Tren Konsumen akan Bahan Bangunan

Selama pandemi ini berlangsung, dipastikan tren konsumen akan berubah, dan Anda harus bisa menangkap perubahan untuk menyusun strategi terbaik.

Hal ini bisa Anda lakukan dengan cara mengetahui stok mana yang harus Anda prioritaskan dan melihat popularitas barang. Jika Anda masih kesulitan dalam melacak inventaris barang Anda, gunakan aplikasi dengan fitur inventaris untuk melihat jumlah stok, ketahui stok kosong, dan bahkan dead stock (stok yang susah terjual/tidak laku).

Ingat bahwa stok adalah uang – percepat perputaran stok, kombinasikan dan susun strategi berdasarkan prioritas dan popularitas. Jangan membuang waktu Anda untuk melakukannya secara manual, ini saat yang tepat untuk menata kembali stok Anda untuk berkembang di era new normal.

Tingkatkan Performa Penjualan dengan LINKZ

3. Persaingan Harga yang Ketat

Memiliki toko fisik berarti ada biaya operasional yang cukup signifikan, terutama saat new normal mengharuskan fasilitas Anda menerapkan pedoman kesehatan dari pemerintah akan menambah biaya. Belum lagi jika terjadi hambatan dalam supply barang. Karena itu, tentu saja ada tantangan dalam menjaga harga Anda tetap kompetitif.

Solusi yang kerap kali digaungkan pebisnis dalam menghadapi pandemi ini adalah beralih digital. Namun, bermain di ranah digital juga perlu pertimbangan tertentu agar tidak merusak margin Anda dan kehilangan pangsa pasar.

Banyak distributor yang tidak menyadari hal ini, terjun ke marketplace B2C (business to consumer) seperti Tokopedia, Shopee, dan Lazada mendapati beberapa hal:

  • Tidak bisa bersaing secara harga meskipun kualitasnya sama atau bahkan lebih baik;
  • Tidak bisa memberikan harga yang berbeda untuk setiap customer;
  • Memungkinan pelanggan Anda untuk membeli dari kompetitor.

Baca Juga: Distributor, Yakin Terjun ke Marketplace? Jangan Sampai Kegagalan Ini Terjadi!

Jadi, solusi untuk menjaga harga produk/jasa Anda tetap kompetitif adalah menggunakan solusi penjualan B2B seperti LINKZ yang memampukan Anda untuk menjual secara ekslusif dengan harga dan level diskon yang berbeda setiap pelanggan.

Semua dalam kemudahan yang sama seperti berjualan di marketplace tanpa resiko yang disebutkan diatas.

Ketahui fitur-fitur pada aplikasi LINKZ lebih lanjut:

Untuk mulai menggunakan LINKZ, Anda bisa mendaftarkan bisnis Anda disini. Setelah kami menerima pesan Anda, tim kami akan segera mengaktivasi akun Anda untuk memulai mengembangkan bisnis Anda bersama LINKZ.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *