fbpx

6 Langkah Dasar Untuk Memulai Bisnis Sukses

Untuk cara memulai bisnis sukses dari nol, perlu untuk melakukan perencanaan dan persiapan yang matang agar bisnis dapat berjalan dengan lancar, efektif dan efisien. Jika Anda tidak melakukan persiapan untuk memulai bisnis, akan ada banyak kerugian yang mungkin seharusnya tidak perlu terjadi.

Dikutip dari Kontan.co.id, “Memulai membuka usaha atau bisnis tentu tidak selalu mudah, ada banyak hal yang perlu dikerjakan agar usaha Anda sukses”.

Konten

Mencari Ide-Ide Bisnis yang Berpeluang Mencapai Bisnis Sukses

Perencanaan Bisnis Untuk Mencapai Bisnis Sukses

Riset Pasar untuk Mengetahui Keadaan Pasar

Analisa SWOT untuk Mengetahui Kondisi Bisnis Anda

Analisa Kompetitor untuk Mengetahui Strategi Kompetitor

Menghitung Anggaran Untuk Mengurangi Pengeluaran dan Lebih Hemat

6 Langkah Dasar Untuk Memulai Bisnis Sukses

 

Cara menjadi pengusaha sukses perlu memahami beberapa poin, proses yang dialami tidaklah mudah dan instan. Berikut adalah 6 langkah dasar untuk memulai bisnis agar dapat mencapai bisnis sukses untuk jangka panjang.

 

1. Mencari Ide-Ide Bisnis yang Berpeluang Mencapai Bisnis Sukses

Untuk memulai bisnis, langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengetahui apa bisnis yang ingin Anda jalankan?

Biasanya, para pengusaha sering meremehkan pasar kecil yang padahal ini bisa menjadi peluang yang besar. Maka itu, riset-riset perlu dilakukan agar bisnis Anda dipersiapkan dengan jelas dan matang.

Saat ini, Anda dapat dengan mudah mencari ide bisnis melalui internet. Perlu diingat bahwa memahami permintaan pasar atas kategori produk atau jasa tertentu memang penting, namun sangat penting juga untuk mengetahui bagaimana trennya di masa depan.

Berikut adalah jenis tren yang perlu Anda ketahui:

a. Fad

Fad adalah antusiasme yang kuat akan sesuatu yang jangkanya pendek dan tanpa dasar kualitas sebuah produk.

Dengan kata lain, popularitasnya akan singkat dan cepat memudar. Tren fad dapat menguntungkan bila dipasarkan di waktu yang tepat, namun akan sangat sulit untuk diprediksi dan direncanakan untuk kedepannya bagi perusahaan.

b. Trend

Trend adalah antusiasme sebuah pasar akan produk yang mengarah ke jangka panjang. Trend memang tidak sebesar Fad, namun dapat bertahan lebih lama dan tidak memudar dengan cepat.

c. Stable (Stabil)

Pasar yang stabil adalah pasar yang tidak terlalu terpengaruh dengan tantangan, keadaannya tidak menurun dan tidak bertumbuh namun dapat bertahan dalam jangka waktu yang sangat lama.

d. Growing (Bertumbuh)

Pasar yang bertumbuh adalah pasar yang memperlihatkan konsistensi dan menunjukkan tanda-tanda pergeseran pasar jangka panjang hingga permanen.

6 Langkah Dasar Untuk Memulai Bisnis Sukses 1-2

 

Baca juga: Mengenal 3 Model Bisnis Online Paling Ngetren di Tahun 2020

 

2. Perencanaan Bisnis Untuk Mencapai Bisnis Sukses

Perencanaan bisnis akan membuat Anda lebih mengerti tentang bisnis yang Anda jalankan.

Perencanaan yang baik akan memandu Anda supaya bisnis Anda berjalan dengan jelas dan teratur, serta memperbesar peluang Anda untuk mendapatkan mitra bisnis hingga investor karena mereka lebih percaya dengan perencanaan yang matang.

Definisikan merek Anda dengan jelas dengan menggunakan Brand Essence, yaitu sebuah karakteristik yang mendefinisikan sebuah merek hanya dengan satu kata untuk membedakannya dengan kompetitor.

Berikut adalah Brand Essence Wheel, langkah perencanaan bisnis yang perlu Anda urai yang dapat Anda coba pikirkan dan urai untuk merek Anda agar dapat mencapai tujuan bisnis Anda dengan jelas dan lengkap.

Brand Essence Wheel

 

 

3. Riset Pasar Untuk Mengetahui Keadaan Pasar

Riset pasar dilakukan untuk mengetahui kondisi pasar dan keadaan ekonomi yang ada, supaya dapat mengetahui posisi bisnis dan menyesuaikannya dengan keinginan pasar.

Riset pasar berkaitan dengan mencari tahu perilaku manusia dan keadaan ekonomi untuk mengembangkan bisnis Anda. Sangat penting untuk melakukan riset pasar karena dapat mengurangi risiko bisnis.

Kumpulan informasi demografis yang relevan dengan bisnis Anda untuk mengerti peluang apa yang bisa diambil dan batasan seperti apa yang menghalangi untuk mendapatkan calon pelanggan Anda.

Ada dua cara untuk melakukan riset pasar, yaitu riset internal dan riset eksternal.

a. Riset Internal

Riset internal adalah riset pada informasi yang sumbernya ada di dalam sebuah perusahaan atau organisasi.

Sumber informasi riset internal dapat berupa informasi akuntansi atau keuangan, laporan sales atau penjualan, dan data statistik terkait biaya dan periklanan. Untuk mendapatkan informasi dengan riset internal, biayanya cenderung rendah.

b. Riset Eksternal

Riset eksternal adalah riset pada informasi yang bersumber dari luar perusahaan atau organisasi. Riset eksternal sangat penting untuk mendapatkan informasi yang detil dan menyeluruh. Ada dua cara untuk mendapatkan data eksternal:

  1. Data Primer, informasi yang diperoleh dengan riset secara langsung.Cara ini memakan banyak waktu dan biaya, namun hasilnya akan lebih akurat dan dapat dipercaya karena relevansi dari apa yang dibutuhkan. Anda bisa bertanya hal seputar bagaimana Anda dapat memajukan bisnis.
  2. Data Sekunder, informasi diperoleh dari data yang sudah pernah di riset orang.Jika Anda menggunakan data sekunder mungkin tidak akan terlalu relevan dengan apa yang bisnis Anda butuhkan. Namun, cara ini sangat menyingkat waktu dan biaya yang cenderung rendah.

Metode survey, kuisioner, dan focus group discussion (FGD) dapat digunakan untuk melakukan riset langsung.

Berikut adalah beberapa pertanyaan yang bisa Anda jawab sebagai pertimbangan, dan gunakan jawaban Anda untuk membuat bisnis Anda semakin bertumbuh dengan baik.

  • Permintaan: seberapa banyak permintaan pasar atas produk atau jasa bisnis Anda?
  • Besar pasar: seberapa banyak yang tertarik dengan penawaran produk atau jasa bisnis Anda?
  • Indikator ekonomi: berapa perkiraan pemasukan dan pengeluaran biaya bisnis Anda? Apakah perekonomian bisnis Anda termasuk ekonomi yang sehat?
  • Saturasi pasar: berapa banyak produk atau jasa serupa yang tersedia dan ditawarkan pada pasar saat ini?
  • Pricing: bagaimana pertimbangan dalam memberikan harga pada produk atau jasa bisnis Anda? Mengapa pasar rela membayar untuk menggunakan bisnis Anda dibanding yang lain?
Daftar LINKZ

4. Analisa SWOT Untuk Mengetahui Kondisi Bisnis Anda

Tak hanya sekedar menyiapkan modal dan tahu akan berbisnis apa, ada hal lain yang perlu disiapkan untuk memulai bisnis. Apalagi jika Anda memulainya dari nol. Jadi perlu mengatahui cara memulai bisnis agar dapat berkembang dan sukses (Liputan6.com)

a. Strengths, kekuatan yang ada pada bisnis Anda

Kekuatan tentunya menggambarkan keunggulan atau plus point dari sebuah perusahaan atau bisnis jika dibandingkan dengan kompetitor.

Selain itu, aspek ini juga digunakan untuk menggambarkan perbedaan mencolok sebuah perusahaan dengan perusahaan lain, misalnya dari segi merk, basis konsumen, profit atau keuangan, teknologi dan masih banyak lagi

b. Weaknesses, kelemahan yang ada pada bisnis Anda

Weakness adalah kelemahan yang dimiliki dari sebuah bisnis atau perusahaan. Berbagai macam kelemahan yang dimiliki oleh sebuah perusahaan atau bisnis akan menghambat mereka dalam mencapai kinerja yang optimal.

Sisi negatif ini perlu dibenahi agar bisa bersaing dengan kompetitornya dan juga memperbaiki sisi lemah bisnis atau perusahaan supaya lebih baik lagi kedepannya.

c. Opportunities: peluang bagi bisnis Anda

Aspek ini mengacu kepada kondisi eksternal yang bisa memberi senuah bisnis atau perusahaan keunggulan bahkan adanya peluang bisnis.

Misalnya, sebuah bisnis atau perusahaan tentu akan sangat diuntungkan jika misalnya pemerintah punya kebijakan tertentu misalnya pemangkasan pajak, dan lain-lain.

d. Threats: tantangan bagi bisnis Anda

Tantangan ini dapat berupa ancaman yang biasanya merujuk pada faktor-faktor eksternal yang mengganggu kinerja bisnis atau perusahaan.

Aspek ini mencakup daya saing kompetitor sebuah bisnis atau perusahaan, dan terkadang aspek in berada di luar kendali perusahaan. Namun, hal ini bisa diatasi dengan cara menganalisa bisnis Anda dan kompetitor.

6 Langkah Dasar Untuk Memulai Bisnis Sukses 3-4

 

Baca juga: Di Era Digitalisasi UMKM, Persaingan Usaha Semakin Ketat. Apa yang Harus Dilakukan?

 

5. Analisa Kompetitor Untuk Mengetahui Strategi Kompetitor

Melakukan analisa kompetitor dapat membantu Anda dalam membuat keputusan yang terbaik bagi bisnis Anda untuk mencari peluang agar bisa sukses.

Ini akan sangat membantu Anda untuk mengetahui apa keunggulan dan keunikan bisnis Anda yang membuat produk atau jasa Anda berbeda dibanding kompetitor dan mengetahui kekurangan kompetitor.

Ini akan membuka peluang untuk bisnis Anda agar menjadi lebih baik, dan memberikan tolak ukur keminatan produk dan jasa serta pertumbuhan bisnis Anda yang akan meningkatkan penjualan bisnis Anda dengan stabil sebagai hasilnya.

Berikut adalah langkah-langkah untuk melakukan analisa kompetitor:

a. Tentukan siapa kompetitor Anda

Pertama, tentukan dahulu siapa kompetitor Anda. Apa yang berhasil untuk mereka belum tentu berhasil untuk bisnis Anda. Disarankan untuk tetap menjalankan kompetitor analisis karena keadaan pasar akan berubah kapanpun.

Jika Anda tidak melakukan ini, Anda mungkin tidak akan menyadari perubahan yang terjadi dan akan terasa asing dengan perubahan yang terjadi jika dibiarkan dalam durasi yang lama.

Contohnya saat ini Anda mungkin tidak menyangka betapa pentingnya teknologi saat ini bagi pertumbuhan bisnis dan meningkatkan penjualan, berbeda dengan cara dulu dimana semua aktivitas dilakukan dengan cara manual termasuk pemasaran.

Kompetitor dibagi menjadi dua, yaitu:

  1. Kompetitor langsung, kompetitor yang menawarkan produk atau jasa yang sejenis dengan bisnis Anda dan beroperasi di daerah yang sama dengan Anda.
  2. Kompetitor tidak langsung, kompetitor yang menawarkan produk atau jasa yang berbeda namun bisa memenuhi kebutuhan pelanggan atau memecahkan masalah yang serupa.

b. Tentukan produk apa yang kompetitor Anda tawarkan

Anda perlu untuk menganalisa produk atau jasa kompetitor, mulai dari kualitas produk atau jasa (apa satuan unit yang ditawarkan), lokasi penjualan dan distribusi produk yang dilakukan (apakah merata atau mudah untuk dijangkau).

Analisa juga bagaimana servis yang diberikan, strategi pemberian harga (kelas atas atau bawah), strategi promosi (diskon), karakteristik pelanggan mereka, dan lainnya.

Jangan abaikan pentingnya ongkir pengiriman. Sekarang, mahalnya ongkir adalah salah satu alasan yang cukup tinggi bagi seseorang untuk membatalkan transaksi hingga mencapai 65% dibandingkan dengan alasan durasi pengiriman yang lama.

c. Lakukan penelitian taktik dan hasil penjualan kompetitor

Anda perlu mempelajari bagaimana kompetitor Anda beroperasi sebagai panduan Anda untuk mengetahui apa yang harus Anda lakukan.

Luangkan waktu Anda untuk mengetahui bagaimana kompetitor Anda menjual produk atau jasanya, mulai dari alur bisnisnya seperti apa, media apa yang digunakan, dan bagaimana caranya.

Analisa juga seberapa sering strategi promosi yang mereka terapkan, apakah mereka menjalankan program seperti insentif, seberapa maksimal kinerja salesperson, dan apa alasan pelanggan tidak menggunakan produk atau jasa mereka?

Baca juga: Transformasi Digital adalah Keharusan Agar UKM Siap Bersaing

Setelah kompetitor diketahui, adakan diskusi dengan tim Anda untuk mengetahui alasan mengapa pelanggan tidak menggunakan produk atau jasa Anda bahkan pindah ke kompetitor.

Lakukan follow up para pelanggan untuk mengetahui apa yang kurang dari bisnis Anda dan apa yang dapat dikembangkan dari bisnis Anda. Hal ini dapat dilakukan mengacu pada brand touchpoint essence wheel.

Terdapat tiga tahapan manusia dalam melakukan keputusan pembelian, yaitu:

a. Pre-Purchase Experience (Pengalaman Sebelum Pembelian)

Pada tahap ini, para calon pelanggan akan melakukan pertimbangan sebelum melakukan pembelian. Hal ini dapat ditentukan pada saat calon pelanggan berkunjung ke situs web, melihat iklan perusahaan, dan proses kolateral yang ditawarkan.

Dari uraian ini dapat dilihat seberapa baik hasil dari alat-alat yang digunakan untuk proses keputusan pelanggan sebelum pembelian.

b. Purchase Experience (Pengalaman Saat Pembelian)

Pada tahap ini, para calon pelanggan akan melakukan penelitian yang lebih mendalam hingga akhirnya memutuskan untuk melakukan pembelian produk atau jasa sebuah perusahaan karena sudah melewati tahap pengalaman sebelum pembelian.

Pelanggan dapat dibilang sudah ada ketertarikan terhadap produk atau jasa. Hal ini dapat ditentukan dari ragamnya produk atau jasa yang ditawarkan, point of purchase yang ditampilkan, bagaimana kinerja produk atau jasanya, dan proses pengirimannya.

Dari uraian ini dapat dilihat seberapa baik produk atau jasa yang ditawarkan.

c. Post-Purchase Experience (Pengalaman Setelah Pembelian)

Pada tahap ini, para pelanggan akan menggunakan produk atau jasa.

Mereka dapat menilai kualitas produk, adanya program loyalitas untuk pelanggan, menilai cara pembayarannya apakah nyaman dan aman, dan bagaimana pelayanan pelanggan yang diberikan apakah baik atau tidak.

Dari uraian ini dapat dilihat seberapa puas pelanggan akan produk atau jasa yang ditawarkan, serta untuk menjaga hubungan yang baik dengan pelanggan.

Brand Touchpoint Essence Wheel

 

Dengan aplikasi usaha gratis LINKZ, Anda dapat dengan mudah menjalin hubungan yang baik dengan pelanggan.

Dengan fitur ini, Anda dapat memberikan harga khusus atau promo diskon yang berbeda ke masing-masing pelanggan sesuka Anda. Ini adalah salah satu cara dalam menunjukkan pelayanan pelanggan yang baik.

Ketahui fitur-fitur pada aplikasi bisnis LINKZ lebih lanjut:

Lalu, apa yang menjadi rahasia bisnis sukses, tidak hanya sesaat namun berkelanjutan?

Dilansir dari Kompas.com, jawabannya cukup sederhana. Bisnis yang sukses, tumbuh, dan berkelanjutan adalah yang menawarkan solusi atas permasalahan yang dihadapi pelanggannya.

Jika bisnis Anda dapat membantu aktivitas sehari-hari yang dijalankan calon pelanggan menjadi lebih mudah, maka bisnis Anda telah dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan calon pelanggan. Ini adalah salah satu kunci bisnis sukses.

 

6. Menghitung Anggaran Untuk Mengurangi Pengeluaran dan Lebih Hemat

Untuk memulai bisnis tentunya memerlukan modal atau anggaran. Hal ini perlu disiapkan dan diperkirakan dengan matang agar tidak ada biaya yang terpakai dengan percuma.

Anda dapat membuat daftar pengeluaran baik untuk aset mati (peralatan, perlengkapan, gedung, dll) maupun aset hidup (sumber daya manusia).

Setelah Anda membuat daftar tersebut, gambaran anggarannya akan terlihat, dan Anda bisa mempersiapkan apa yang harus dilakukan. Anggaran yang biayanya sedikit tinggi adalah lisensi dan izin (legal).

Anda juga perlu membagi biaya-biaya ini menjadi biaya seumur hidup (lifetime) seperti mempekerjakan desainer logo dan membayar lisensi, lalu biaya tahunan seperti pajak dan Tunjangan Hari Raya (THR).

Lalu biaya bulanan seperti gaji karyawan dan software bulanan, lalu biaya harian seperti uang transportasi dan uang konsumsi, biaya tak direncanakan seperti uang pembetulan barang dan kecacatan produk, dan lainnya.

6 Langkah Dasar Untuk Memulai Bisnis Sukses 5-6

 

Baca juga: Langkah Mudah untuk Mengelola Laporan Keuangan & Transaksi Bisnis Anda

Jadi, itu adalah 6 langkah dasar untuk memulai bisnis yang sukses dari awal. Semuanya memang dibutuhkan waktu, namun hasil yang maksimal dapat dirasakan nantinya.

Lakukan dengan rinci sehingga bisnis Anda dapat tersedia di pasar dengan matang hingga mencapai bisnis yang sukses.

Perlu diingat bahwa adanya masalah yang sudah terprediksi maupun masalah dadakan yang dapat menyebabkan kegagalan merupakan sebuah proses untuk menjadi bisnis sukses.

Tanpa adanya masalah, Anda tidak akan pernah tau dimana letak kekurangan bisnis Anda, apakah dari segi produknya atau layanannya. Hal ini dapat membuka peluang baru yang tidak dapat Anda sangka, yang bahkan bisa membawa bisnis Anda menjadi lebih sukses lagi.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *